Mengulik rumah mewah yang disebut sebut diberikan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari pengembang reklamasi. Berdasarkan foto, lokasi rumah tersebut berada di RT 04/RW 06, Kelurahan/KecamatanCipayung,JakartaTimur. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri memilih tak banyak komentar merespon tudingan kepada dirinya yang mendapatkan rumah mewah dari pengembang reklamasi.
Dikonfirmasi mengenai kepemilikan rumah tersebut, warga enggan mempersoalkan kabarrumahmewahdi permukiman mereka yang disebut diberikan keGubernurDKIJakartaAniesBaswedan. Menurutwargakabar yang beredar di media sosial bahwa rumah dua lantai di Jalan Mandor Hasan diberikan pengembang proyek Reklamasi kepada Anies tidak lebih dari kabar hoaks karena mereka bahkan tidak mengetahuipemilikrumah. "Kayaknya hoaks, karena dari dulu rumah itu dibangun sampai sekarang enggak pernah ditempatin. Hanya dijaga saja," kata seorang warga yang enggan menyebut nama di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).
SepengetahuanwargaRT 04/RW 06 sekitar tahun 2018 rumah berkelir putih itu sempat hendak dijual oleh pemilik, namun kini tidak diketahui pasti apa sudah beralih kepemilikan atau tidak. Pasalnyapemilikrumahbukan merupakanwargasekitar. Informasi identitas pemilik mereka ketahui hanya berdasar keterangan penjaga yang juga tidak rinci mengetahui sosok pemilik.
"Pemilik rumah itu kerjanya apa juga enggak tahu, cuman katanya katanya saja, enggak pasti. Pak RT juga sama, enggak tahu pasti rumah itu milik siapa. Makanya kita bingung ada kabar rumah itu punya pak Anies," ujarnya. Rumah yang dituding bentuk gratifikasi ke Anies dari pengembang proyek Reklamasi kini tampak kosong, lampu di bagian depan dibiarkan menyala layaknya ditinggal pemilik dalam waktu lama. Namun secara keseluruhan rumah tersebut terlihat bersih karena tidak ada tumpukan sampah sebagaimana rumah kosong umumnya, hanya beberapa bagian rumah usang tidak terjamah perawatan.
Pada sisi kiri rumah terdapat lahan kosong dengan luas sekitar 100 meter persegi yang dijadikan tempat penampungan sampah sementara, namun pemilik lahan berbeda denganpemilikrumah. "Biasanya ada penjaganya, anak muda begitu. Tapi sekarang sepertinya enggak ada, mungkin karena masih pulang kampung atau bagaimana saya enggak tahu. Enggak terlalu kenal," tuturnya. Seorangwargalain yang tinggal tepat depanrumahmewahtersebut juga menuturkan tidak mengetahui identitaspemilikrumahkarena sejak awal dibangun hingga kini tak pernah dihuni.
Warga justru mempertanyakan dasar kabar yang menyebut rumah itu diberikan pengembangreklamasikarena sepengetahuan mereka pemilik tidak memiliki bisnis terkait kegiatan itu. "Kosong, enggak tahu punya siapa. Kalau ada kabar rumah dikasih ke pak Anies saya juga enggak tahu. Enggak terlalu mengurusi kabar enggak penting seperti itu. Mungkin pak RT tahu," katawargalain yang enggan menyebut nama. Tapi saat disambangi ke rumahnya, Ketua RT 04/RW 06 Yayan sedang tak berada di lokasi karena melakukan perjalanan ke luar kota, sementara pengurus RT lain tidak berada di rumahnya.
Sementara sang istri enggan memberi keterangan karena tidak mengetahui status kepemilikan rumah, sebagaimanawargadia juga enggan menanggapi kabar rumah tersebut milik Anies. "Saya enggak tahu apa apa, enggak mengurusi juga kabar itu," singkat istri Yayan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau banyak berkomentar soal tudingan dirinya menerimarumahmewahdari pengembangreklamasi.
Ia pun meminta pihak pihak yang menggulirkan isu tersebut untuk membuktikan tudingannya itu. "Kalau yang disebutkan (dapat rumah) saya tidak perlu membuktikan, yang membuktikan yang menuduh," ucapnya, Senin (24/5/2021). Bukannya memberi klarifikasi terkait tudingan ini, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini justru meminta awak media membuktikan sendiri kebenaran dari isu tersebut.
"Teman teman media bisa memanfaatkan ini untuk kesempatan kritis karena kalau ada berita seperti itu anda kejar, di mana lokasinya, di mana alamatnya, di mana nomornya. Jadi beritanya itu lengkap," ujarnya di Balai Kota. "Ini kesempatan buat teman teman untuk bisa menunjukkan ini berita yang sahih atau berita tidak sahih, karena tanggung jawab penulis berita adalah membuat bukti atas berita yang ditulis," tambahnya menjelaskan. Diberitakan sebelumnya, sepanjang Sabtu (22/5/2021) di media sosial berseliweran foto sebuahrumahmewahdengan narasi rumah itu sebagai fee yang diberikan pengembang kepadaGubernurDKIJakartaAniesBaswedan.
Dalam foto foto yang disebar secara massif itu,rumahmewahitu disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, isu yang sudah terlanjur tersebar itu kemudian terbantahkan. Aplikasi Drone Emprit yang merupakan sebuah sistem berfungsi memonitor dan menganalisa media sosial berbasis big data.
Dari penelurusan itu, didapatkan fakta bahwa foto itu dicomot dari sebuah situs jual beli rumah. Adapun lokasi rumah berada diCipayungJakartaTimur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti yang dinarasikan. "Tutorial cara mengetahui sumber foto: install extension Reverse Image search klik kanan foto yg mau dicek, pilih All Search Engine lihat Tab Yandex, lihat daftar gambar yg mirip ketemu sumber aslinya: dari http://Rumahdijual.com," tulis Ismail Fahmi di akun Twitternya, Sabtu.
Komisaris Ancol yang juga pendukungAniesBaswedan, Geisz Chalifah geram dengan pihak pihak yang mencoba memfitnahAniesBaswedan. Ia pun mengapresiasi penelurusan yang dilakukan Fahmi untuk mengungkap hoaks yang ditujukan kepada Anies. "Ceritanya ada kaum otak dikit jadikan foto itu sebagai bahan fitnah. Lalu anda telah memberi pelajaran pada mrk betapa mudahnya mencari data foto itu asalnya dari mana. Fitnah mereka berakhir dengan sangat memalukan. Terimakasih sudah membuka fakta," tulisnya
Bahkan adapula yang dengan sengaja membuat narasi maupun desain poster yang menyebut Anies mendapatkan rumah dari pengembang. "Nih kaum otak dikit kalau mau fitnah belajar dulu. Sempak Merah. jalan raya Cipayung adanya di Jakarta Timur, wilayah Kebayoran di JKT Selatan, ada kebayoran baru ada kebayoran lama. Rawa belong di kebayoran lama, Blok M di kebayoran baru," tulis Geisz menyindir seseorang yang turut menggaungkan isu tersebut di media sosial. Geisz yang dulu adalah pendukung Ahok heran dengan pihak pihak yang terus menerus mencoba menjatuhkan namaAniesBaswedanbahkan dengan berbagai macam cara, termasuk membuat fitnah.
"Kaum OD ga mampu bersaing gagasan apalagi karya, modalnya cuma fitnah melulu. Hasilnya survey Anies sll tertinggi. Gue ga urusan dengan survey, gue cuma kasihan dgn tenaga medis yg cape dengan pasien corona harus ngadepin pula kaum bipang yang tiba tiba pada sakit jantung," ujarnya.